Minggu, 29 November 2009
KH Hasyim Muzadi: NU Terus Berkiprah di Dunia Internasional
JAKARTA--Ketua Umum PBNU KH Hasyim MUzadi menegaskan bahwa kiprah dan eksistensi NU di dunia internasional belakangan ini sudah sangat diakui dunia. Untuk itu kiai Hasyim berharap pengantinya pada periode mendatang mampu meneruskan agenda internasional NU. Menurutnya, calon ketua umum PBNU harus mampu mempromosikan pemikiran-pemikiran NU dan menunjukkan peran NU di kancah internasional. ''PBNU yang akan datang harus bisa melanjutkan agenda internasional NU. Ketua Umum PBNU harus bisa mempromosikan mindset NU. Bahwa minset NU bisa dipakai dunia,'' tegas kiai Hasyim di Jakarta kemarin.
Ditambahkannya, salah satu agenda internasional NU yang perlu di lanjutkan adalah International Conference of Islamic Scholars (ICIS). Menurut kiai Hasyim, ICIS yang telah dilakukan tiga kali oleh PBNU mampu mempertemukan kalangan cendekiawan dan ulama Timur Tengah dan Barat. ''Orang-orang Muslim Timur Tengah tidak bisa mendatangkan Barat, sementara Barat tidak pernah mendatangkan orang Timur Tengah. Tapi melalui ICIS, semua bisa kumpul,'' paparnya.
Hasyim menambahkan, ICIS juga telah menjadi second track diplomacy atau diplomasi jalan kedua selain diplomasi yang ditempuh melalui jalur resmi. Beberapa tokoh penting dunia lintas aliran yang tergabung dalam ICIS terbukti mampu menyelesaikan berbagai konflik Timur Tengah dan kasus-kasus yang ditimbulkan oleh kelompok Muslim garis keras.
Hasyim sendiri sebagai Sekjen ICIS sekaligus Presiden World Conference on Religions and Peace (WCRP) berperan penting dalam pembebasan sandra warga Korea Selatan oleh kelompok Taliban. Ia juga dilibatkan dalam melerai konflik yang terjadi di Thailand Selatan.
Sementara itu, beberapa hari lalu Hasyim dinobatkan sebagai salah satu tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia. The Royal Islamic Strategic Studies Center di Jordan dalam buku The 500 Most Influential Muslim 2009 menempatkan Hasyim pada peringkat ke-18 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia, dan peringkat ke-1 tokoh Muslim paling berpengaruh dari Indonesia. Menurut Hasyim, peringkat ini sebenarnya di berikan kepada NU yang merupakan organisasi Islam terbesar dan pikiran-pikiran serta kiprahnya dapat diterima dunia Internasional.
''NU mampu mengembangkan ajaran Islam yang moderat, rahmatan lil alamin. Sebelumnya dunia hanya mempunyai dua alternatif. Yaitu liberal dan yang fundamental. NU mampu tampil di kancah internasional tanpa harus mengikuti kedua aliran yang ekstrim tersebut dan tetap dengan jati diri khas NU yang ke-Indonesia-an,'' ungkapnya. osa/taq
sumber : Republika http://www.republika.co.id/berita/91726/Hasyim_NU_Terus_Berkiprah_di_Dunia_Internasional
Arah kiblat Masjid Baitul Muhtadien Sudah Simetris
Arah kiblat Masjid Baitul Muhtadien Perum Turen Permai Talang Suko Turen sudah sesuai (simetris) dengan garis merah QiblahLocator.com yaitu pada arah 294.23 derajat N bisa di cek di sini http://www.qiblalocator.com/?latitude=-8.1275&longitude=112.6820&zoom=18
Daging Kambing Korban dibagikan usai sholat Iedul Adha
Pelaksanaan sholat Iedul Adha di Masjid Baitul Muhtadien Perumahan Turen Permai pada hari Jumat 27 November 2009 mulai pukul 5.30 WIB.
Bertindak sebagai Imam sekaligus Khotib adalah Ust. Saifuddin Zuhri dari Ds. Tanggung Kec. Turen.
Dalam khotbahnya dia mengingatkan tentang sikap berkorban. "Apa yang sudah kita korbankan untuk agama kita, apa yang sudah kita korbankan untuk anak, istri, suami dan keluarga kita. Dan hal apa saja yang sudah kita korbankan di jalan Allah SWT."
Selanjutnya Ustad yang kelahiran Turen itu menyampaikan arti pentingnya menegakkan sholat, sholat sebagai tiang agama, asholatu imaddudin.
Usai sholat Iedul Adha, pengurus masjid menghitung jariyah dari para jamaah. Setelah dihitung jariyah Iedul Adha 2009 berjumlah Rp 1.097.000,-
Para jamaah masjid yang lain mempersiapkan proses penyembelihan hewan kurban. Pada tahun ini Takmir Masjid Baitul Muhtadien Perumahan Turen Permai menerima 6 ekor Kambing sebagai hewan korban.
- P. Roni Indradi (2 ekor kambing)
- P. Mashadi (1 ekor kambing)
- P. Anas Yusuf Panjaitan ( 1 ekor kambing)
- P. Sucipto ( 1 ekor Kambing)
- PG Krebet ( 1 ekor kambing)
Langganan:
Postingan (Atom)